Makalah Agama dan Politik (Demokrasi)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia adalah bangsa “pecinta” agama. Hampir semua agama memperoleh pengikutnya disini. Bangsa kita mirip supermarket spiritual, dimana semua bentuk agama dan kepercayaan bertebaran, serta orang bisa memilih sekehendak hatinya. Konsumen utama agama adalah adalah jiwa-jiwa manusia, dan ketika jiwa seseorang dikuasai, segala yang ada di dalam dirinya pun turut serta.
Orang yang beragama memiliki mental tertentu. Mental ini terwujud di dalam perilaku hidupnya sehari-hari. Kata-kata dan tindakannya lahir dari penghayatan mentalitas semacam ini. Di dalam proses untuk menjadi negara demokratis
Salah satu mentalitas agama adalah mentalitas patuh. Orang dituntut untuk patuh pada ajaran agama, tanpa boleh mempertanyakannya. Ajaran agama dianggap sebagai ajaran Tuhan. Kehendak Tuhan pun dapat diketahui melalui para wakilnya di dunia, yakni para pemuka agama.
Inilah yang terjadi di Indonesia. Orang beragama dan patuh pada pemuka agamanya. Bahkan mereka lebih takut pada hukuman agama, daripada hukum positif yang berlaku di masyarakat. Yang kemudian terjadi adalah hukum positif tidak berfungsi, karena orang mengabaikannya. Hidup bersama di antara orang-orang yang berlatar belakang berbeda pun sulit berjalan.
Karena asal patuh maka mayoritas orang yang beragama cenderung tidak berpikir kritis pada ajaran agamanya. Mereka asal terima perintah agama, dan memilih untuk tidak mengunyahnya secara seksama. Orang lebih takut pada neraka yang dibuat oleh agama, daripada penjara yang sudah ada di depan mata.
Agama Islam yang mulia telah mengatur seluruh aspek kehidupan manusia menuju kebahagian dunia dan akherat. Namun banyak orang yang tidak mengetahuinya dan banyak pula yang enggan menerimanya dengan dalih-dalih yang beraneka ragam banyaknya.
Tidak dipungkiri lagi mengajak manusia untuk taat kepada Allah dan beribadah hanya kepadaNya dizaman ini secara umum mengalami kesulitan dan kendala. Terlalu banyak pemikiran dan isu yang menghalangi manusia mencapai kebenaran yang dibawa agama Islam ini. Sebenarnya Allah telah menjanjikan kemenangan dan kejayaan untuk islam dalam firman-Nya (Q.S at-Taubah : 33) yang artinya : “Dialah Allah yang telah mengutus Rasul-Nya dengan petunjuk (Al-Qur’an) dan agama yang benar untuk diunggulkan atas segala agama, walaupun orang-orang musyrik tidak menyukai”.
Makalah Agama dan Politik (Demokrasi)