Makalah Filosofi Tentang Hakikat Pendidikan
A. Pendahuluan
Ditengah arus kemajuan zaman yang sedemikian pesat, tak pelak lagi pendidikan menjadi suatu keharusan agar seseorang dapat bertahan dan mempertahankan eksistensinya ditengah-tengah kehidupan bermasyarakat.
Bagi sebuah negara, pendidikan juga merupakan salah satu komponen penting yang ikut menentukan maju dan mundurnya suatu bangsa. Sehingga setiap negara -termasuk Indonesia- meletakkan pendidikan dalam skala prioritas pembangunan. Sebab, dengan pendidikan tujuan bernegara dapat terwujud, yakni mensejahterakan warga negaranya.
B. Pengertian Filosofi
Kata filsafat (filosofi) berasal dari bahasa Yunani kuno, philos artinya cinta dan shopia artinya kearifan atau kebijakan. Filsafat berarti cinta yang mendalam terhadap kearifan atau kebijakan. Dan dapat pula diartikan sebagai sikap atau pandangan seseorang yang memikirkan segala sesuatunya secara mendalam dan melihat dari segi yang luas dan menyeluruh dengan segala hubungan. Menurut Harold titus, dalam arti sempit filsafat diartikan sebagai sains yang berkaitan dengan metodologi, dan dalam arti luas filsafat mencoba mengintegrasikan pengetahuan manusia yang berbeda-beda dan menjadikan suatu pandangan yang komprehensif tentang alam semesta, hidup, dan makna hidup.
Filsafat adalah ilmu yang mempelajari dengan sungguh-sungguh tentang hakikat kebenaran sesuatu. Hakikat filsafat selalu menggunakan ratio (pikiran), tetapi tidak semua proses berpikir disebut filsafat. Pemikiran manusia dapat dipelajari dalam 4 (empat) golongan, yaitu:[1]
1. Pemikiran pseudo ilmiah
2. Pemikiran awam
3. Pemikiran ilmiah
4. Pemikiran filosofis
Pemikiran pseudo ilmiah berumpu pada aspek kepercayaan dan kebudayaan mitos, yang bekas-bekasnya dapat kita jumpai dalam astrologi atau kepercayaan terhadap buku primbon. Pemikiran awam adalah pemikiran orang-orang dewasa yang menggunakan akal sehat, karena bagi orang-orang awam untuk memecahkan kesulitan dalam kehidupan cukup menggunakan akal sehat tanpa melakukan penelitian terlebih dahulu. Selanjutnya, pemikiran ilmiah menggunakan metode-metode, tata pikir dalam paradigma ilmu pengetahuan tertentu, dilengkapi dengan penggunaan hipotesis untuk menguji kebenaran konsep teori atau pemikiran dalam dunia empiris yang tidak pernah selesai dalam proses keilmuan. Sedangkan pemikiran filosofis adalah kegiatan berpikir reflektif meliputi kegiatan analisis, pemahaman, deskripsi, penilaian, penafsiran dan perekaan yang bertujuan untuk memperoleh kejelasan, kecerahan, keterangan, pembenaran, pengertian dan penyatupaduan tentang objek.[2]
Filsafat merupakan ilmu yang tertua dan menjadi induk ilmu pengetahuan yang lain. Sebagaimana di ungkapkan oleh John S. Brubacher sebagai berikut:
“Filsafat berasal dari perkataan Yunani yaitu Philos dan Sophia yang berarti cinta kebijaksanaan atau belajar. Lebih dari itu dapat di artikan cinta belajar pada umumnya termasuk dalam suatu ilmu yang kita sebut sekarang dengan filsafat, untuk alasan inilah maka sering dikatakan bahwa filsafat adalah induk atau ratu ilmu pengetahuan”.[3]
C. Pengertian Pendidikan
Menurut UU No. 20 Tahun 2003, tentang sistem pendidikan nasional, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.
Pendidikan adalah segala upaya, latihan dan sebagainya untuk menumbuh kembangkan segala potensi yang ada dalam diri manusia baik secara mental, moral dan fisik untuk menghasilkan manusia yang dewasa dan bertanggung jawab sebagai makhluk yang berbudi luhur.
Pendidikan sebagai usaha membina dan mengembangkan peribadi manusia dari aspek-aspek rohaniah dan jasmaniah juga harus berlangsung secara bertahap. Oleh karena suatu kematangan yang bertitik akhir pada optimalisasi perkembangan/pertumbuhan, baru dapat tercapai bilamana berlangsung melalui peroses demi peroses kearah tujuah akhir perkembangan atau pertumbuhannya.
Makalah Filosofi Tentang Hakikat Pendidikan