Makalah HIV AIDS
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kita semua mungkin sudah banyak mendengar cerita-cerita yang menyeramkan tentang HIV/AIDS. Penyebrangan AIDS itu berlangsung secara cepat dan mungkin sekarang sudah ada disekitar kita. Sampai sekarang belum ada obat yang bisa menyembuhkan AIDS, bahkan penyakit yang saat ini belum bisa dicegah dengan vaksin. Tapi kita semua tidak perlu takut. Jika kita berprilaku sehat dan bertanggung jawab serta senantiasa memegang teguh ajaran agama, maka kita akan terbebas dari HIV/AIDS.
1.2 Tujuan
Penulisan makalah ini dilakukan untuk memenuhi tujuan-tujuan yang diharapkan dapat bermanfaat bagi kita semua dalam menambah ilmu pengetahuan dan wawasan. Secara terperinci tujuan penulisan makalah ini adalah :
• Mengetahui penyebab AIDS serta bahaya yang ditimbulkan
• Mengetahui cara pencegahan HIV / AIDS.
• mengetahui bahaya HIV / AIDS untuk sistem reproduksi wanita
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. DEFINISI HIV/AIDS
AIDS adalah singkatan dari Acquired Immuno Deficiency Syndrome. Penyakit ini adalah kumpulan gejala akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh yang terjadi karena seseorang terinfeksi virus HIV.
HIV sendiri adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus. Orang yang terinfeksi oleh virus ini tidak dapat mengatasi serbuan penyakit lain karena sistem kekebalan tubuhnya menurun terus secara drastis.
2.2. ETIOLOGI
Di AS dan Eropa Barat, kelompok yang menghadapi resiko terbesar untuk menderita AIDS adalah laki-laki homoseksual dan biseksual, mereka yang pernah menyalah gunakan obat secara intravena (mungkin tertular melalui jarum suntik, semprit, dan lain-lain yang tercemar) dan para penerima transfusi darah atau produk darah yang sudah terinfeksi. Di Afrika, kelompok resikonya berbeda yaitu mayoritas kasusnya tampak pada laki-laki atau wanita yang heterosexual dan bukan penyalah guna obat secara IV ataupun penerima transfusi darah atau produk darah.baik untuk deteksi kekebalan akibat virus maupun untuk virusnya sendiri tidak ada terapi yang efektif. Banyak manifestasi AIDS yang dapat diobati, namun penyakit ini cenderung untuk kambuh kembali.
Mengapa pada sebagian pasien infeksi AIDS terjadi penyakit sementara sebagian lagi tidak, sampai saat ini belum diketahui. Orang yang terinfeksi tapi tidak sakit mungkin mempunyai masa hidup yang normal, sedangkan angka mortalitas mereka yang menderita AIDS ±50% dalam waktu 1 bulan setelah dibuat diagnosis “five year survival rate” pada pasien AIDS mendekati nilai nol.
2.3 PATOFISIOLOGI
Virus HIV dapat ditularkan baik dari orang yang terinfeksi tapi tanpa gejala maupun dari pasien-pasien AIDS. Penularan/ transmisi AIDS terjadi lewat hubungan sex dengan orang yang terinfeksi, tranfusi darah atau produk darah yang terinfeksin infeksi dengan jarum suntik yang tercemar virus, atau inseminasi artifisial dengan semen yang terinfeksi. Juga penularan ini dapat terjadi pada masa perinatal pada ibu yang terinfeksi pada bayinya yang lahir dan dapat pula melalui transplantasi organ atau jaringan yang terinfeksi. Satu kasus AIDS pada bayi terjadi lewat ASI yang terinfeksi. Sampai sejauh ini belum di ketahui apakah transmisi perinatal terjadi lewat plasenta atau pada saat atau segera sesudah kelahiran.
Penelitian luas terhadap anggota keluarga yang hidup bersama pasien AIDS memperlihatkan bahwa anggota yang bukan pasangan sex penderita dan sehari-hari berhubungan erat dengan penderita tidak mendapat penyakit tersebut. Demikian pula, penelitian terhadap para pekerja medis dan petugas kesehatan menunjukkan bahwa mereka yang merawat pasien-pasien terinfeksi AIDS tidak menghadapi peningkatan risiko infeksi. Hanya ada satu kasus infeksi pada petugas kesehatan yaitu lewat tusukan jarum suntik yang tidak disengaja dimana jarum tersebut sebelumnya dipakai untuk menyuntik pasien AIDS. Penularan virus jelas tidak terjadi lewat kontak tak langsung non-seksual dengan pasien yang terinfeksi.
2.4 Gejala
Gejala AIDS beraneka ragam dan tergantung pada manifestasi khusus penyakit tersebut. Sebagai contoh, pasien AIDS dengan infeksi paru dapat mengalami demam dan keluar keringat malam sementara pasien tumor kulit akan menderita lesi kulit. Gejala non spesifik pada pasien AIDS mencakup rasa letih yang mencolok, pembengkakan kelenjar leher, ketiak serta lipat paha, penurunan berat badan yang tidak jelas sebabnya dan diare yang berlarut-larut. Karena gejala-gejala yang belakangan ini dapat dijumpai pada banyak kondisi lainnya, maka hanya kalau kondisi ini sudah disingkirkan dan gejala tersebut tetap ada, barulah diagnosis AIDS di pertimbangkan, khususnya pada orang-orang yang bukan termasuk kelompok resiko tinggi .
Makalah HIV AIDS