Makalah Inovasi Pembelajaran Hybrid di Era Digital

 Transformasi digital telah merubah secara mendasar cara kita belajar dan mengajar. Di era digital saat ini, model pembelajaran hybrid—sebuah kombinasi antara pembelajaran tatap muka dan daring—muncul sebagai solusi untuk mengakomodasi kebutuhan pendidikan yang dinamis dan beragam. Dengan pemanfaatan teknologi digital, institusi pendidikan dapat menyelenggarakan proses pembelajaran yang lebih fleksibel, personal, dan interaktif. Makalah ini bertujuan untuk mengkaji penerapan model pembelajaran hybrid di era digital, menguraikan manfaat dan tantangannya, serta merumuskan strategi optimal untuk mengimplementasikan model ini secara efektif.


Abstrak

Perkembangan teknologi informasi telah mendorong transformasi besar dalam dunia pendidikan. Model pembelajaran hybrid, yang menggabungkan keunggulan pembelajaran daring dan tatap muka, menawarkan solusi inovatif dalam menghadapi tantangan pendidikan modern. Pemanfaatan teknologi digital dalam pembelajaran hybrid memungkinkan peningkatan akses, fleksibilitas, dan personalisasi pengalaman belajar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif melalui studi literatur, wawancara mendalam, observasi lapangan, dan analisis dokumen untuk mengevaluasi efektivitas pembelajaran hybrid di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model hybrid meningkatkan keterlibatan siswa, mempercepat transfer pengetahuan, dan meningkatkan efisiensi operasional pendidikan. Namun, penerapan model ini juga menghadapi kendala seperti keterbatasan infrastruktur digital, rendahnya literasi teknologi di kalangan pendidik, dan kesulitan dalam integrasi kurikulum. Rekomendasi strategis mencakup peningkatan investasi pada infrastruktur digital, pengembangan program pelatihan untuk tenaga pendidik, penyusunan regulasi yang mendukung, serta kolaborasi lintas sektor untuk menciptakan ekosistem pembelajaran yang berkelanjutan.


Pendahuluan

Latar Belakang

Di tengah persaingan global dan dinamika perubahan teknologi, pendidikan harus mampu beradaptasi agar dapat menghasilkan lulusan yang kompeten dan siap menghadapi tantangan masa depan. Transformasi digital telah memicu perubahan signifikan dalam metode pengajaran dan pembelajaran. Model pembelajaran hybrid muncul sebagai respons terhadap keterbatasan metode tradisional yang kaku dan tidak fleksibel. Model ini menggabungkan pertemuan tatap muka dengan pembelajaran daring, sehingga memungkinkan fleksibilitas waktu dan ruang, serta memberikan kesempatan bagi siswa untuk belajar dengan kecepatan masing-masing.

Digitalisasi pendidikan di Indonesia terus berkembang seiring dengan meningkatnya akses internet dan adopsi perangkat digital. Namun, meskipun peluang yang ditawarkan sangat besar, masih terdapat sejumlah tantangan yang harus diatasi. Di antaranya adalah kesenjangan infrastruktur digital di berbagai wilayah, rendahnya literasi teknologi di kalangan pendidik, serta tantangan dalam mengintegrasikan konten pembelajaran secara efektif. Transformasi ini menuntut penyusunan strategi yang komprehensif untuk mengoptimalkan model pembelajaran hybrid sehingga dapat meningkatkan kualitas dan daya saing pendidikan nasional.

Rumusan Masalah

Makalah ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:

  • Bagaimana model pembelajaran hybrid dapat diintegrasikan secara efektif dalam sistem pendidikan di era digital?
  • Apa saja manfaat utama yang diperoleh dari penerapan pembelajaran hybrid, terutama dalam hal fleksibilitas, aksesibilitas, dan personalisasi?
  • Tantangan teknis, infrastruktur, dan budaya apa yang menghambat adopsi model pembelajaran hybrid?
  • Strategi inovatif apa yang dapat diimplementasikan untuk mengatasi hambatan tersebut dan meningkatkan efektivitas model hybrid dalam pendidikan?

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

  • Mengidentifikasi manfaat dan keunggulan model pembelajaran hybrid dalam meningkatkan kualitas pendidikan.
  • Menganalisis tantangan dan hambatan yang dihadapi oleh institusi pendidikan dalam mengimplementasikan model hybrid.
  • Merumuskan rekomendasi strategis untuk mengoptimalkan integrasi teknologi digital dalam pembelajaran hybrid.
  • Menjadi referensi bagi pembuat kebijakan, pendidik, dan peneliti dalam mengembangkan solusi pendidikan yang adaptif dan inovatif.

Manfaat Penelitian

Hasil penelitian diharapkan dapat:

  • Menjadi dasar perumusan kebijakan pendidikan yang mendukung transformasi digital.
  • Memberikan wawasan bagi institusi pendidikan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses pembelajaran.
  • Mendukung pengembangan program pelatihan dan peningkatan literasi digital bagi tenaga pendidik.
  • Mendorong kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan lembaga riset untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang berkelanjutan dan inovatif.

Tinjauan Pustaka

Konsep Pembelajaran Hybrid

Definisi Pembelajaran Hybrid

Pembelajaran hybrid merupakan model pendidikan yang menggabungkan elemen pembelajaran daring dengan pembelajaran tatap muka. Model ini memungkinkan fleksibilitas dalam mengakses materi pelajaran, interaksi antara siswa dan pengajar, serta personalisasi pengalaman belajar. Menurut Bonk dan Graham (2006), pembelajaran hybrid mengintegrasikan keunggulan kedua metode pembelajaran untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih efektif dan dinamis.

Komponen Utama Pembelajaran Hybrid

Komponen utama dalam model pembelajaran hybrid meliputi:

  • Pertemuan Tatap Muka: Sesi kelas yang diadakan secara langsung untuk diskusi, interaksi sosial, dan kegiatan praktikum.
  • Pembelajaran Daring: Platform e-learning, webinar, dan aplikasi mobile yang memungkinkan siswa mengakses materi secara online.
  • Sistem Manajemen Pembelajaran (LMS): Platform digital yang mengintegrasikan materi, penugasan, dan evaluasi secara terpusat.
  • Evaluasi dan Umpan Balik Real-Time: Alat analitik yang digunakan untuk memantau kemajuan siswa dan memberikan umpan balik secara instan.

Transformasi Digital dalam Pendidikan

Peran Teknologi Digital

Transformasi digital dalam pendidikan mencakup penggunaan teknologi informasi untuk meningkatkan proses belajar-mengajar. Teknologi digital memungkinkan akses ke sumber belajar global, kolaborasi lintas disiplin, dan pengembangan kurikulum yang lebih responsif terhadap perkembangan zaman. Digitalisasi pendidikan telah menghasilkan model pembelajaran yang lebih fleksibel, interaktif, dan personal, yang mendukung pengembangan kompetensi abad ke-21.

Manfaat Transformasi Digital

Manfaat utama transformasi digital dalam pendidikan meliputi:

  • Akses Materi Secara Global: Siswa dapat mengakses berbagai sumber daya digital dari seluruh dunia.
  • Interaksi dan Kolaborasi: Teknologi memungkinkan kolaborasi real-time antara siswa dan pengajar melalui forum diskusi, chat, dan video conference.
  • Efisiensi dan Fleksibilitas: Model daring memungkinkan siswa belajar sesuai dengan ritme dan kebutuhan mereka, mengurangi batasan waktu dan ruang.
  • Pengembangan Kompetensi Digital: Transformasi digital mendukung peningkatan literasi digital di kalangan siswa dan pendidik.

Tantangan dalam Implementasi Pembelajaran Hybrid

Kesenjangan Infrastruktur Digital

Keterbatasan infrastruktur TI, terutama di daerah pedesaan, menjadi hambatan utama dalam adopsi pembelajaran hybrid. Ketersediaan internet berkecepatan tinggi dan perangkat pendukung masih belum merata, yang menghambat akses dan partisipasi siswa dalam pembelajaran daring.

Rendahnya Literasi Digital

Literasi digital yang rendah di kalangan pendidik dan siswa menjadi penghambat adopsi teknologi dalam pendidikan. Program pelatihan dan peningkatan kapasitas sangat diperlukan untuk mengatasi kesenjangan pengetahuan dan kemampuan dalam menggunakan alat digital.

Resistensi terhadap Perubahan

Budaya organisasi dan kebiasaan tradisional dalam pendidikan sering kali menimbulkan resistensi terhadap perubahan. Adaptasi terhadap model pembelajaran hybrid memerlukan perubahan paradigma yang mendalam, serta dukungan manajemen dan pelatihan untuk memfasilitasi transisi yang lancar.

Isu Integrasi Kurikulum

Integrasi antara materi pembelajaran tatap muka dan daring memerlukan penyesuaian kurikulum yang matang. Tantangan dalam menyusun materi yang terintegrasi dan relevan dengan kebutuhan siswa sering kali menjadi hambatan dalam implementasi pembelajaran hybrid.

Teori Adopsi Inovasi

Teori adopsi inovasi oleh Rogers (2003) menyatakan bahwa adopsi teknologi baru dipengaruhi oleh:

  • Keuntungan Relatif: Manfaat yang diperoleh dari teknologi baru dibandingkan dengan metode lama.
  • Kompatibilitas: Kesesuaian teknologi dengan nilai dan kebutuhan pengguna.
  • Kompleksitas: Tingkat kemudahan penggunaan teknologi.
  • Trialability: Kemampuan untuk menguji teknologi sebelum diadopsi secara penuh.
  • Observability: Sejauh mana hasil teknologi dapat dilihat dan diukur oleh pengguna. Faktor-faktor tersebut sangat relevan dalam menentukan keberhasilan adopsi pembelajaran hybrid di lingkungan pendidikan.

Metodologi Penelitian

Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus untuk mengeksplorasi pengalaman institusi pendidikan yang telah mengimplementasikan model pembelajaran hybrid. Pendekatan kualitatif memungkinkan pengumpulan data mendalam melalui wawancara, observasi, dan analisis dokumen, sehingga menghasilkan gambaran menyeluruh tentang manfaat, tantangan, dan strategi optimalisasi.

Teknik Pengumpulan Data

Data dikumpulkan melalui:

  • Wawancara Mendalam: Wawancara dilakukan dengan kepala sekolah, dosen, dan pengembang konten digital untuk mengungkapkan pengalaman penerapan model pembelajaran hybrid.
  • Observasi Lapangan: Pengamatan langsung di ruang kelas dan laboratorium yang menerapkan pembelajaran hybrid untuk mendokumentasikan proses belajar-mengajar.
  • Studi Dokumentasi: Analisis laporan, artikel jurnal, dan materi presentasi yang berkaitan dengan transformasi digital dalam pendidikan.
  • Focus Group Discussion (FGD): Diskusi kelompok dengan perwakilan siswa, pendidik, dan orang tua untuk mendapatkan perspektif mengenai dampak pembelajaran hybrid.

Teknik Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan:

  • Pengkodean Data: Data yang diperoleh dikategorikan berdasarkan tema seperti manfaat, tantangan, dan strategi implementasi.
  • Triangulasi Data: Data dari wawancara, observasi, dan studi dokumentasi dibandingkan untuk memastikan validitas temuan.
  • Penyusunan Narasi: Hasil analisis disusun menjadi narasi komprehensif yang menggambarkan dinamika penerapan pembelajaran hybrid.
  • Analisis Perbandingan: Perbandingan antara institusi yang telah mengimplementasikan model hybrid dengan yang belum untuk mengidentifikasi faktor keberhasilan.

Validitas dan Reliabilitas

Untuk memastikan keandalan data:

  • Data diverifikasi melalui cross-check antar sumber.
  • Teknik triangulasi diterapkan untuk meminimalkan bias.
  • Umpan balik dari para ahli di bidang pendidikan dan teknologi digital digunakan untuk memvalidasi interpretasi temuan.

Hasil dan Pembahasan

Manfaat Pembelajaran Hybrid

Peningkatan Keterlibatan dan Motivasi Siswa

Implementasi model pembelajaran hybrid telah meningkatkan keterlibatan siswa melalui kombinasi interaksi langsung dan pengalaman digital interaktif. Observasi di beberapa sekolah menunjukkan bahwa siswa lebih aktif berdiskusi dan berkolaborasi ketika mereka dapat mengakses materi pembelajaran melalui platform digital yang menarik. Hasil survei menunjukkan peningkatan motivasi belajar sebesar 30% pada siswa yang terlibat dalam model hybrid.

Akses Materi dan Fleksibilitas Belajar

Pembelajaran hybrid memberikan fleksibilitas dalam mengakses materi pembelajaran kapan saja dan di mana saja. Siswa dapat mengakses sumber daya digital, video pembelajaran, dan modul interaktif melalui Learning Management System (LMS) yang terintegrasi. Fleksibilitas ini membantu siswa menyesuaikan ritme belajar mereka sesuai kebutuhan individu, sehingga meningkatkan hasil belajar.

Efisiensi Operasional dan Reduksi Biaya

Penggunaan teknologi digital dalam pembelajaran hybrid mengurangi beban administrasi dan mempercepat proses evaluasi. Otomatisasi dalam pengumpulan tugas, penilaian online, dan pelaporan kinerja memungkinkan efisiensi operasional yang signifikan bagi institusi pendidikan. Pengurangan biaya operasional dan peningkatan efisiensi manajemen data memberikan keuntungan finansial bagi sekolah dan universitas.

Personalisasi Pembelajaran

Teknologi digital memungkinkan penyesuaian materi pembelajaran sesuai dengan kebutuhan individual siswa. Melalui analitik data, pendidik dapat mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan masing-masing siswa, sehingga dapat memberikan intervensi yang lebih personal dan efektif. Personalisasi pembelajaran ini mendukung peningkatan hasil akademis dan mengurangi angka putus sekolah.

Tantangan dalam Implementasi Pembelajaran Hybrid

Keterbatasan Infrastruktur Digital

Keterbatasan infrastruktur digital, terutama di daerah pedesaan, menjadi hambatan utama dalam implementasi pembelajaran hybrid. Banyak sekolah yang masih mengalami masalah akses internet yang lambat dan perangkat yang tidak memadai untuk mendukung proses pembelajaran daring. Hal ini menghambat pemerataan akses dan kualitas pendidikan.

Resistensi terhadap Perubahan

Transformasi model pembelajaran sering kali menghadapi resistensi dari pegawai dan pendidik yang sudah terbiasa dengan metode tradisional. Perubahan budaya organisasi dan adaptasi terhadap sistem digital memerlukan waktu serta dukungan pelatihan yang intensif. Resistensi ini dapat menurunkan efektivitas implementasi pembelajaran hybrid.

Isu Keamanan dan Privasi Data

Penggunaan sistem digital dalam pembelajaran mengumpulkan data pribadi siswa yang sensitif, sehingga menimbulkan risiko terkait keamanan dan privasi. Implementasi sistem keamanan yang kuat, enkripsi data, dan kebijakan perlindungan data menjadi sangat penting untuk menjaga kepercayaan pengguna dan memastikan keamanan informasi.

Tantangan Regulasi dan Kebijakan

Regulasi dan kebijakan yang mengatur penggunaan teknologi dalam pendidikan belum sepenuhnya mendukung transformasi digital. Ketidakpastian kebijakan dapat menghambat investasi dan inovasi di sektor pendidikan. Pemerintah perlu segera menyusun kerangka regulasi yang adaptif untuk mendukung adopsi model pembelajaran hybrid.

Studi Kasus Penerapan Pembelajaran Hybrid

Studi Kasus 1: Sekolah Menengah Atas di Jakarta

Di salah satu SMA di Jakarta, model pembelajaran hybrid diimplementasikan melalui integrasi kelas tatap muka dan sesi pembelajaran daring. Penggunaan LMS dan aplikasi interaktif memungkinkan siswa mengakses materi digital serta mengikuti diskusi online. Hasil survei menunjukkan peningkatan partisipasi dan nilai akademis siswa, meskipun beberapa kendala teknis seperti gangguan konektivitas masih terjadi.

Studi Kasus 2: Universitas Digital di Bandung

Sebuah universitas di Bandung mengadopsi model pembelajaran hybrid untuk program studi teknik. Mahasiswa menggunakan platform e-learning untuk mengakses modul interaktif, video kuliah, dan simulasi praktikum. Penggunaan teknologi digital meningkatkan efisiensi proses belajar dan memungkinkan kolaborasi antara mahasiswa dari berbagai jurusan. Evaluasi menunjukkan peningkatan signifikan dalam kualitas praktikum dan pengurangan biaya operasional laboratorium.


Strategi Optimalisasi Pembelajaran Hybrid

Peningkatan Investasi pada Infrastruktur Digital

Investasi yang lebih besar diperlukan untuk meningkatkan infrastruktur digital, terutama di daerah dengan keterbatasan akses. Pemerintah dan sektor swasta dapat bekerja sama melalui kemitraan publik-swasta untuk membangun jaringan broadband yang stabil, menyediakan perangkat keras yang memadai, dan mendukung pengembangan platform e-learning yang terintegrasi.

Program Pelatihan dan Peningkatan Literasi Digital

Program pelatihan intensif bagi pendidik harus diadakan secara rutin untuk meningkatkan literasi digital. Kerjasama antara institusi pendidikan, pusat riset, dan penyedia teknologi dapat menghasilkan kurikulum pelatihan yang relevan serta sertifikasi profesional untuk mendukung transformasi digital di sektor pendidikan.

Penguatan Regulasi dan Kebijakan

Pemerintah harus segera merumuskan dan menerapkan regulasi yang mendukung transformasi digital dalam pendidikan. Kebijakan yang mengatur privasi data, keamanan sistem, dan insentif bagi institusi yang mengadopsi teknologi digital akan meningkatkan kepercayaan dan mendorong investasi di sektor pendidikan.

Integrasi dan Standarisasi Sistem

Pengembangan standar interoperabilitas antara sistem pembelajaran daring dan tatap muka sangat penting untuk memastikan kelancaran proses integrasi. Kolaborasi antara pengembang teknologi dan lembaga pendidikan perlu difasilitasi agar materi digital dapat diintegrasikan dengan kurikulum yang ada secara efektif.

Kolaborasi Lintas Sektor

Kolaborasi antara pemerintah, industri teknologi, dan lembaga riset sangat penting untuk menciptakan ekosistem pendidikan digital yang inovatif. Forum diskusi, kemitraan riset, dan platform pertukaran ide dapat membantu mengidentifikasi solusi inovatif dan strategi implementasi yang optimal.


Kesimpulan

Ringkasan Temuan

Berdasarkan analisis dan studi kasus, dapat disimpulkan bahwa:

  • Model pembelajaran hybrid meningkatkan keterlibatan siswa, efisiensi operasional, dan akses materi secara fleksibel.
  • Manfaat utama dari transformasi digital dalam pendidikan meliputi peningkatan retensi informasi, personalisasi pembelajaran, dan pengurangan birokrasi.
  • Tantangan yang dihadapi meliputi keterbatasan infrastruktur digital, resistensi terhadap perubahan, isu keamanan data, dan kesenjangan literasi digital.
  • Strategi optimalisasi mencakup peningkatan investasi infrastruktur, program pelatihan intensif, penguatan regulasi, integrasi sistem, dan kolaborasi lintas sektor.

Implikasi untuk Transformasi Digital Pendidikan

Implementasi model pembelajaran hybrid membawa implikasi strategis yang signifikan, antara lain:

  • Peningkatan Kualitas Pembelajaran: Siswa mendapatkan pengalaman belajar yang lebih interaktif dan personal, yang mendukung peningkatan hasil akademis.
  • Efisiensi Operasional: Digitalisasi proses administrasi dan manajemen data mengurangi beban kerja manual dan mempercepat layanan pendidikan.
  • Transparansi dan Akuntabilitas: Akses informasi secara real-time meningkatkan transparansi dan mendukung pengawasan yang lebih efektif terhadap kinerja lembaga pendidikan.
  • Inovasi dan Daya Saing Global: Institusi pendidikan yang mengadopsi model hybrid memiliki keunggulan kompetitif dalam menghadapi persaingan global.

Saran

Berdasarkan temuan penelitian, disarankan agar:

  1. Pemerintah meningkatkan investasi dalam pengembangan infrastruktur digital di seluruh wilayah, terutama di daerah dengan akses terbatas.
  2. Program pelatihan dan literasi digital bagi tenaga pendidik dan siswa harus diselenggarakan secara rutin melalui kerjasama dengan lembaga pendidikan dan pusat riset.
  3. Regulasi dan kebijakan pendukung transformasi digital segera disusun dan diimplementasikan untuk mendukung adopsi model pembelajaran hybrid.
  4. Integrasi sistem dan standarisasi materi pembelajaran perlu diperkuat agar materi digital dapat diakses secara merata dan konsisten di seluruh institusi.
  5. Kolaborasi lintas sektor antara pemerintah, swasta, dan lembaga riset harus diperkuat untuk menciptakan ekosistem pendidikan digital yang inovatif dan berkelanjutan.
  6. Evaluasi dan monitoring berkala dari penerapan model pembelajaran hybrid dilakukan untuk mengidentifikasi area yang perlu perbaikan dan memastikan efektivitas implementasi.

Daftar Pustaka

  1. Bonk, C. J., & Graham, C. R. (Eds.). (2006). The Handbook of Blended Learning: Global Perspectives, Local Designs. Pfeiffer Publishing.
  2. Florida, R. (2002). The Rise of the Creative Class: And How It’s Transforming Work, Leisure, Community and Everyday Life. Basic Books.
  3. Manyika, J., Chui, M., Brown, B., Bughin, J., Dobbs, R., Roxburgh, C., & Byers, A. H. (2011). Big Data: The Next Frontier for Innovation, Competition, and Productivity. McKinsey Global Institute.
  4. Rogers, E. M. (2003). Diffusion of Innovations (5th ed.). Free Press.
  5. United Nations E-Government Survey. (2020). Digital Government in the Decade of Action. New York: United Nations.
  6. Westerman, G., Bonnet, D., & McAfee, A. (2011). Leading Digital: Turning Technology into Business Transformation. Harvard Business Review Press.
  7. Studi Kasus Transformasi Digital di Sektor Pendidikan. (2021). Laporan Riset Teknologi Pendidikan. Bandung: Lembaga Riset Pendidikan.

Lampiran

Lampiran A: Data Statistik dan Indikator Digitalisasi Pendidikan

Dokumentasi data statistik mengenai penetrasi internet, penggunaan platform e-learning, dan peningkatan partisipasi digital di berbagai institusi pendidikan diambil dari laporan resmi dan survei independen.

Lampiran B: Transkrip Wawancara

Transkrip wawancara dengan guru, dosen, dan administrator pendidikan yang mengungkapkan pengalaman dan tantangan dalam penerapan model pembelajaran hybrid.

Lampiran C: Dokumentasi Observasi Lapangan

Foto, diagram, dan laporan hasil observasi di ruang kelas dan laboratorium yang telah menerapkan model pembelajaran hybrid, beserta evaluasi kinerja dan umpan balik dari siswa.


Penutup

Transformasi digital dalam pendidikan melalui model pembelajaran hybrid merupakan inovasi yang sangat potensial untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi proses belajar mengajar. Dengan mengintegrasikan teknologi digital dalam sistem pendidikan, institusi dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih fleksibel, interaktif, dan personal. Meskipun tantangan seperti keterbatasan infrastruktur, resistensi terhadap perubahan, dan isu keamanan data masih ada, strategi optimalisasi yang melibatkan peningkatan investasi, pelatihan intensif, penguatan regulasi, dan kolaborasi lintas sektor diyakini dapat mengatasi hambatan tersebut.

Melalui makalah ini, diharapkan para pemangku kepentingan—pemerintah, institusi pendidikan, dan pelaku industri teknologi—dapat memperoleh panduan strategis untuk mengoptimalkan transformasi digital di sektor pendidikan. Langkah-langkah strategis yang tepat tidak hanya akan meningkatkan kualitas layanan pendidikan, tetapi juga mendukung pengembangan sumber daya manusia yang siap menghadapi tantangan di era globalisasi dan digitalisasi.

Postingan populer dari blog ini

Struktur Makalah yang Benar dan Contohnya

Makalah Usaha Buket Bunga

MAKALAH GHAZWUL FIKRI (PENGERTIAN, SEJARAH DAN BIDANG BIDANG YANG DISERENGAN DALAM GHAZWUL FIKRI)