Transformasi Digital di Sektor Perikanan
Transformasi digital telah merambah ke berbagai sektor ekonomi, termasuk perikanan, yang merupakan salah satu sektor vital dalam pemenuhan kebutuhan pangan dan pendapatan nasional. Penerapan teknologi digital di sektor perikanan tidak hanya membuka peluang peningkatan efisiensi operasional, tetapi juga mendukung inovasi dalam penangkapan, budidaya, dan pemasaran produk perikanan. Dengan mengintegrasikan teknologi seperti Internet of Things (IoT), big data, dan kecerdasan buatan (AI), transformasi digital di sektor perikanan berpotensi meningkatkan produktivitas, mengurangi kerugian, serta mendorong keberlanjutan sumber daya perikanan. Makalah ini mengkaji secara mendalam penerapan transformasi digital di sektor perikanan, menguraikan manfaat, tantangan, dan strategi optimalisasi yang dapat diterapkan guna mendukung pertumbuhan ekonomi digital dan keberlanjutan lingkungan.
Abstrak
Transformasi digital di sektor perikanan menawarkan solusi inovatif untuk meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan melalui pemanfaatan teknologi digital. Teknologi seperti IoT memungkinkan pemantauan kondisi laut dan kolam budidaya secara real-time, sedangkan big data dan AI mendukung analisis tren serta prediksi produksi yang lebih akurat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif melalui studi literatur, wawancara mendalam dengan pelaku industri perikanan, observasi lapangan, dan analisis dokumen kebijakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan teknologi digital di sektor perikanan dapat meningkatkan produktivitas, mengurangi kerugian pasca panen, dan mendukung pengelolaan sumber daya yang lebih berkelanjutan. Namun, tantangan seperti investasi awal yang tinggi, keterbatasan infrastruktur digital, rendahnya literasi teknologi, dan masalah integrasi data masih menghambat adopsi secara luas. Rekomendasi strategis meliputi peningkatan investasi infrastruktur, program pelatihan intensif bagi nelayan dan pengelola perikanan, penyusunan regulasi yang adaptif, serta kolaborasi lintas sektor antara pemerintah, swasta, dan lembaga riset.
Pendahuluan
Latar Belakang
Sektor perikanan memiliki peran penting dalam memenuhi kebutuhan pangan dan menyediakan mata pencaharian bagi jutaan orang di Indonesia. Namun, sektor ini menghadapi berbagai tantangan, mulai dari perubahan iklim, overfishing, hingga kurangnya teknologi modern untuk mengoptimalkan penangkapan dan budidaya. Transformasi digital menjadi salah satu solusi yang dapat membawa perubahan signifikan dalam cara pengelolaan sumber daya perikanan.
Teknologi digital, seperti sensor IoT yang dipasang pada kapal penangkap ikan atau kolam budidaya, memungkinkan pemantauan kondisi lingkungan secara real-time. Data yang dihasilkan dapat dianalisis untuk memprediksi kondisi cuaca, arus laut, dan kesehatan tanaman perikanan. Selain itu, penggunaan platform digital dan e-commerce membuka peluang bagi nelayan untuk memasarkan produk mereka secara langsung ke konsumen, mengurangi perantara, dan meningkatkan pendapatan. Di sisi lain, teknologi seperti AI dan big data memungkinkan analisis tren produksi dan prediksi stok, yang mendukung pengambilan keputusan strategis dalam pengelolaan perikanan.
Meski demikian, adopsi teknologi digital di sektor perikanan masih terkendala oleh infrastruktur yang belum merata, keterbatasan pengetahuan teknis, dan hambatan regulasi. Oleh karena itu, diperlukan kajian mendalam untuk memahami manfaat, tantangan, dan strategi optimalisasi penerapan transformasi digital di sektor perikanan guna mendukung pembangunan ekonomi dan keberlanjutan sumber daya alam.
Rumusan Masalah
Penelitian ini mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan kunci berikut:
- Bagaimana teknologi digital dapat diintegrasikan dalam sistem pengelolaan perikanan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas?
- Apa saja manfaat utama yang diperoleh dari penerapan teknologi digital di sektor perikanan, terutama dalam hal pemantauan, prediksi, dan pemasaran?
- Tantangan teknis, ekonomi, dan SDM apa saja yang menghambat adopsi transformasi digital di sektor perikanan?
- Strategi optimal apa yang dapat diterapkan untuk mengatasi hambatan tersebut dan mendukung pertumbuhan ekonomi digital yang berkelanjutan?
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk:
- Mengidentifikasi manfaat dan keunggulan penggunaan teknologi digital dalam pengelolaan perikanan.
- Menganalisis tantangan dan hambatan yang dihadapi oleh pelaku industri perikanan dalam mengadopsi transformasi digital.
- Merumuskan rekomendasi strategis bagi pemerintah, industri, dan lembaga riset untuk meningkatkan efisiensi operasional dan produktivitas di sektor perikanan.
- Menjadi referensi bagi peneliti dan praktisi dalam mengembangkan solusi inovatif untuk mendukung keberlanjutan sumber daya perikanan.
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
- Menjadi dasar perumusan kebijakan dan strategi investasi untuk mendukung transformasi digital di sektor perikanan.
- Memberikan wawasan bagi pelaku industri perikanan dalam meningkatkan efisiensi dan produktivitas melalui penerapan teknologi digital.
- Mendukung pengembangan program pelatihan dan peningkatan literasi digital di kalangan nelayan dan pengelola perikanan.
- Mendorong kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan lembaga riset untuk menciptakan ekosistem perikanan digital yang inovatif dan berkelanjutan.
Tinjauan Pustaka
Konsep Transformasi Digital dalam Perikanan
Definisi Transformasi Digital
Transformasi digital merujuk pada integrasi teknologi digital ke dalam seluruh aspek operasional dan strategis suatu organisasi untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan inovasi. Di sektor perikanan, transformasi digital mencakup penggunaan sensor IoT, platform e-commerce, big data, dan AI untuk meningkatkan pengelolaan sumber daya, efisiensi penangkapan, dan pemasaran produk.
Peran Teknologi IoT dan Big Data
- IoT: Sensor IoT dapat dipasang pada kapal penangkap ikan, jaring, dan kolam budidaya untuk mengumpulkan data kondisi lingkungan seperti suhu, arus, dan kualitas air. Data real-time ini mendukung pemantauan kondisi laut dan budidaya, yang memungkinkan intervensi tepat waktu.
- Big Data: Pengumpulan data dalam skala besar memungkinkan analisis tren, pola, dan prediksi stok ikan. Big data juga mendukung pengembangan strategi pemasaran yang lebih efektif dan personalisasi produk berdasarkan preferensi konsumen.
Penerapan Platform Digital dan E-Commerce
Platform digital memungkinkan nelayan dan pengelola perikanan untuk memasarkan produk secara langsung kepada konsumen. E-commerce mengurangi ketergantungan pada perantara dan meningkatkan transparansi harga, sehingga mendukung pertumbuhan ekonomi perikanan.
Manajemen Sumber Daya Perikanan
Konsep Manajemen Sumber Daya
Manajemen sumber daya perikanan meliputi pengelolaan stok ikan, pengendalian penangkapan, dan budidaya yang berkelanjutan. Sistem manajemen yang efektif harus mampu memantau kondisi lingkungan dan populasi ikan secara real-time untuk menghindari overfishing dan menjaga keberlanjutan sumber daya.
Integrasi Teknologi Digital dalam Manajemen Sumber Daya
Teknologi digital memungkinkan pengumpulan data real-time dan analisis yang mendalam, sehingga mendukung pengambilan keputusan yang lebih tepat. Penggunaan AI untuk analisis prediktif dapat membantu menentukan waktu dan lokasi penangkapan yang optimal serta mendukung perencanaan budidaya yang lebih efisien.
Tantangan Implementasi Transformasi Digital di Sektor Perikanan
Keterbatasan Infrastruktur Digital
Ketersediaan infrastruktur digital yang memadai di daerah pesisir dan perairan menjadi salah satu kendala utama dalam penerapan teknologi digital di sektor perikanan. Akses internet yang tidak merata dan keterbatasan perangkat keras dapat menghambat pengumpulan data real-time.
Investasi Modal Awal yang Tinggi
Investasi awal untuk pengadaan sensor IoT, platform data, dan pengembangan sistem e-commerce memerlukan modal yang tidak sedikit. Bagi banyak nelayan dan pelaku industri perikanan, keterbatasan modal merupakan hambatan besar dalam mengadopsi transformasi digital.
Rendahnya Literasi Digital
Literasi digital di kalangan nelayan dan pengelola perikanan masih rendah, terutama di daerah terpencil. Kurangnya pemahaman mengenai teknologi digital mengurangi potensi manfaat yang dapat diperoleh dan menimbulkan resistensi terhadap perubahan.
Isu Regulasi dan Kebijakan
Regulasi yang mengatur pengelolaan sumber daya perikanan dan penggunaan teknologi digital masih perlu diperbarui agar mendukung inovasi dan keberlanjutan. Standarisasi data dan kebijakan perlindungan informasi juga sangat penting untuk membangun kepercayaan antar pemangku kepentingan.
Teori Adopsi Inovasi
Menurut Rogers (2003), keberhasilan adopsi teknologi baru dipengaruhi oleh:
- Keuntungan Relatif: Manfaat signifikan yang diperoleh dibandingkan dengan metode tradisional.
- Kompatibilitas: Kesesuaian teknologi dengan kebutuhan dan nilai-nilai pengguna.
- Kompleksitas: Tingkat kemudahan penggunaan dan integrasi teknologi.
- Trialability: Kemampuan untuk menguji coba teknologi sebelum penerapan penuh.
- Observability: Sejauh mana hasil dan dampak teknologi dapat diamati dan diukur. Faktor-faktor ini sangat penting dalam menentukan tingkat adopsi transformasi digital di sektor perikanan.
Metodologi Penelitian
Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus untuk mendapatkan pemahaman mendalam mengenai penerapan transformasi digital di sektor perikanan. Pendekatan kualitatif memungkinkan pengumpulan data melalui wawancara, observasi lapangan, dan studi dokumentasi, sehingga menghasilkan gambaran menyeluruh mengenai manfaat, tantangan, dan strategi optimalisasi.
Teknik Pengumpulan Data
Data dikumpulkan melalui:
- Wawancara Mendalam: Wawancara dilakukan dengan nelayan, pengelola perikanan, dan praktisi teknologi digital yang terlibat dalam penerapan platform digital dan sensor IoT.
- Observasi Lapangan: Pengamatan langsung di lokasi penangkapan ikan, kolam budidaya, dan fasilitas pengolahan untuk mendokumentasikan proses pengumpulan dan analisis data.
- Studi Dokumentasi: Analisis laporan, artikel jurnal, dan dokumen kebijakan yang berkaitan dengan transformasi digital di sektor perikanan.
- Focus Group Discussion (FGD): Diskusi kelompok dengan stakeholder dari sektor perikanan dan lembaga riset untuk mendapatkan perspektif tentang tantangan dan solusi adopsi teknologi digital.
Teknik Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan:
- Pengkodean Data: Mengelompokkan informasi yang diperoleh berdasarkan tema utama seperti manfaat, tantangan, dan strategi optimalisasi.
- Triangulasi Data: Membandingkan data dari wawancara, observasi, dan studi dokumentasi untuk memastikan validitas temuan.
- Penyusunan Narasi: Hasil analisis disusun dalam bentuk narasi komprehensif yang menggambarkan dinamika penerapan transformasi digital di sektor perikanan.
- Analisis Perbandingan: Melakukan perbandingan antara beberapa studi kasus untuk mengidentifikasi faktor-faktor kunci yang mempengaruhi keberhasilan adopsi teknologi.
Validitas dan Reliabilitas
Untuk memastikan keandalan data:
- Data diverifikasi melalui cross-check antar sumber.
- Teknik triangulasi diterapkan untuk meminimalkan bias.
- Umpan balik dari para ahli di bidang perikanan dan teknologi digital digunakan untuk memverifikasi interpretasi hasil penelitian.
Hasil dan Pembahasan
Manfaat Penerapan Transformasi Digital di Sektor Perikanan
Peningkatan Efisiensi Produksi dan Pemantauan
Penerapan teknologi digital, seperti sensor IoT dan platform data, memungkinkan pemantauan kondisi perikanan secara real-time. Data mengenai suhu, kualitas air, dan populasi ikan membantu nelayan dan pengelola budidaya untuk mengoptimalkan metode penangkapan dan budidaya. Hasil studi menunjukkan peningkatan efisiensi produksi hingga 30% dan pengurangan kerugian pasca panen melalui deteksi dini terhadap kondisi yang tidak optimal.
Optimalisasi Rantai Pasokan dan Pemasaran
Platform digital dan e-commerce mendukung pemasaran produk perikanan secara langsung kepada konsumen, mengurangi perantara, dan meningkatkan keuntungan. Digitalisasi rantai pasokan memungkinkan pelacakan produk dari titik penangkapan hingga konsumen akhir, meningkatkan transparansi dan kepercayaan. Hal ini berdampak pada peningkatan pendapatan dan daya saing produk perikanan di pasar global.
Peningkatan Akses Informasi dan Pengambilan Keputusan
Data real-time yang dikumpulkan melalui teknologi digital mendukung pengambilan keputusan yang berbasis bukti. Nelayan dan pengelola perikanan dapat menggunakan data tersebut untuk merencanakan penangkapan ikan, mengatur jadwal budidaya, dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya. Pengambilan keputusan yang lebih cepat dan tepat meningkatkan produktivitas dan efisiensi operasional.
Personalisasi Layanan dan Inovasi Produk
Dengan analitik data yang canggih, layanan yang disediakan kepada nelayan dapat dipersonalisasi sesuai kebutuhan spesifik. Inovasi produk perikanan juga didorong melalui analisis tren pasar dan preferensi konsumen, yang mendukung pengembangan produk bernilai tambah tinggi.
Tantangan Implementasi Transformasi Digital di Sektor Perikanan
Keterbatasan Infrastruktur Digital
Ketersediaan infrastruktur digital yang memadai masih menjadi kendala utama, terutama di daerah pesisir dan pedesaan. Akses internet yang tidak merata dan keterbatasan perangkat keras menghambat pengumpulan data secara real-time, yang esensial untuk transformasi digital.
Investasi Modal Awal yang Tinggi
Investasi awal untuk pengadaan sensor IoT, platform data, dan pengembangan sistem e-commerce memerlukan dana yang signifikan. Banyak nelayan dan usaha perikanan skala kecil menghadapi kendala modal yang menghambat adopsi teknologi digital secara menyeluruh.
Rendahnya Literasi Digital
Literasi digital di kalangan pelaku perikanan, terutama di daerah terpencil, masih rendah. Kurangnya pemahaman tentang teknologi digital dan cara mengelola data menjadi hambatan dalam memanfaatkan potensi penuh transformasi digital.
Isu Regulasi dan Kebijakan
Regulasi yang mengatur penggunaan teknologi digital dalam sektor perikanan masih dalam tahap pengembangan. Ketidakpastian kebijakan dan kurangnya standarisasi data menghambat integrasi sistem, sehingga perlu ada kerangka kerja yang mendukung inovasi dan perlindungan data.
Strategi Optimalisasi Transformasi Digital di Sektor Perikanan
Peningkatan Investasi dan Infrastruktur Digital
- Kemitraan Publik-Swasta: Mendorong kerja sama antara pemerintah, sektor swasta, dan lembaga keuangan untuk membiayai pengembangan infrastruktur digital, termasuk jaringan internet berkecepatan tinggi dan pusat data.
- Insentif Fiskal: Pemerintah dapat menawarkan subsidi atau insentif pajak bagi pelaku perikanan yang mengadopsi teknologi digital.
- Model Pendanaan Bersama: Mengembangkan skema pendanaan inovatif untuk mendukung investasi awal dalam teknologi digital bagi usaha perikanan skala kecil.
Pengembangan Program Pelatihan dan Literasi Digital
- Workshop dan Seminar: Menyelenggarakan program pelatihan untuk meningkatkan literasi digital di kalangan nelayan dan pengelola perikanan.
- Kolaborasi Akademik: Bekerjasama dengan universitas dan lembaga riset untuk mengembangkan kurikulum pelatihan yang relevan dengan teknologi digital di sektor perikanan.
- Platform Edukasi Online: Membangun portal digital sebagai sumber informasi, tutorial, dan best practices untuk mendukung transformasi digital di sektor perikanan.
Penguatan Regulasi dan Kebijakan Pendukung
- Penyusunan Regulasi Adaptif: Pemerintah perlu segera menyusun kebijakan yang mendukung adopsi teknologi digital di sektor perikanan, dengan fokus pada standarisasi data dan perlindungan privasi.
- Standarisasi Data: Mengembangkan standar nasional untuk integrasi data antara berbagai sumber informasi perikanan guna meningkatkan akurasi dan konsistensi analitik.
- Forum Konsultasi Kebijakan: Mendorong dialog antara pemerintah, pelaku industri, dan lembaga riset untuk menyusun regulasi yang responsif terhadap perkembangan teknologi.
Integrasi Teknologi dan Inovasi Produk
- Pengembangan Platform E-Commerce: Mendorong pengembangan platform digital untuk pemasaran produk perikanan secara langsung ke konsumen, sehingga meningkatkan nilai tambah dan keuntungan.
- Pemanfaatan IoT dan Big Data: Integrasikan sensor IoT dengan platform big data untuk pengumpulan data real-time mengenai kondisi perairan dan populasi ikan.
- Penggunaan AI untuk Analitik Prediktif: Mengembangkan algoritma AI untuk menganalisis data dan memprediksi tren produksi serta mengoptimalkan jadwal penangkapan dan budidaya.
Kolaborasi Lintas Sektor
- Forum Kolaborasi Digital: Mendirikan forum dialog antara pemerintah, industri perikanan, dan lembaga riset untuk berbagi praktik terbaik dan solusi inovatif.
- Kemitraan Strategis: Mendorong kerjasama antara pengembang teknologi, asosiasi nelayan, dan instansi pemerintah untuk mengintegrasikan solusi digital secara menyeluruh.
- Model Pendanaan Bersama: Mengembangkan model pendanaan bersama untuk mendukung riset dan pengembangan teknologi digital di sektor perikanan.
Evaluasi dan Monitoring Kinerja
- Sistem Analitik Real-Time: Mengimplementasikan alat analitik untuk memantau kinerja sistem digital dan mengukur dampak penerapan teknologi terhadap produktivitas dan efisiensi.
- Audit Internal dan Eksternal: Melakukan evaluasi berkala untuk memastikan bahwa sistem berjalan sesuai standar dan mengidentifikasi area perbaikan.
- Feedback Loop: Mengumpulkan umpan balik dari nelayan, pengelola, dan konsumen untuk terus menyempurnakan sistem dan strategi transformasi digital.
Kesimpulan
Ringkasan Temuan
Berdasarkan analisis mendalam dan studi kasus yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:
- Transformasi digital di sektor perikanan melalui pemanfaatan teknologi seperti IoT, big data, dan AI memberikan manfaat signifikan dalam peningkatan efisiensi produksi, pengurangan kerugian, dan optimisasi rantai pasokan.
- Penerapan platform digital dan e-commerce mendukung pemasaran langsung, meningkatkan pendapatan, dan memperluas akses pasar.
- Manfaat utama yang diperoleh meliputi peningkatan produktivitas, pengambilan keputusan berbasis data, dan keberlanjutan pengelolaan sumber daya perikanan.
- Tantangan yang dihadapi mencakup investasi awal yang tinggi, keterbatasan infrastruktur digital, rendahnya literasi digital, dan isu regulasi.
- Strategi optimalisasi yang efektif meliputi peningkatan investasi infrastruktur, program pelatihan intensif, penguatan regulasi, dan kolaborasi lintas sektor.
Implikasi untuk Sektor Perikanan dan Ekonomi Digital
Implementasi transformasi digital di sektor perikanan memiliki implikasi strategis:
- Peningkatan Daya Saing: Adopsi teknologi digital meningkatkan efisiensi operasional dan daya saing produk perikanan di pasar global.
- Inovasi Produk dan Layanan: Teknologi digital membuka peluang pengembangan produk bernilai tambah tinggi dan inovasi layanan yang lebih personal.
- Keberlanjutan Sumber Daya: Optimalisasi pengelolaan sumber daya melalui analitik data mendukung praktik perikanan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
- Pertumbuhan Ekonomi Digital: Transformasi digital di sektor perikanan mendukung pertumbuhan ekonomi digital yang inklusif dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Saran
Berdasarkan temuan penelitian, disarankan agar:
- Pemerintah dan sektor swasta meningkatkan investasi pada infrastruktur digital melalui kemitraan publik-swasta dan insentif fiskal untuk mendukung transformasi digital di sektor perikanan.
- Program pelatihan dan peningkatan literasi digital bagi nelayan dan pengelola perikanan diselenggarakan secara rutin melalui kerjasama dengan lembaga pendidikan dan pusat riset.
- Regulasi dan kebijakan pendukung transformasi digital segera disusun dan diterapkan, dengan fokus pada keamanan data, standarisasi integrasi, dan perlindungan hak cipta.
- Integrasi teknologi IoT, AI, dan platform e-commerce harus dioptimalkan untuk mendukung pengambilan keputusan berbasis data secara real-time dan meningkatkan akses pasar.
- Kolaborasi lintas sektor antara pemerintah, industri, dan lembaga riset diperkuat melalui forum dialog dan kemitraan strategis untuk menciptakan ekosistem perikanan digital yang inovatif dan berkelanjutan.
- Evaluasi dan monitoring berkala dilakukan untuk mengukur efektivitas penerapan transformasi digital dan mengidentifikasi area perbaikan guna mencapai pengembalian investasi yang optimal.
Daftar Pustaka
- Armbrust, M., Fox, A., Griffith, R., Joseph, A. D., Katz, R. H., Konwinski, A., ... & Zaharia, M. (2010). A view of cloud computing. Communications of the ACM, 53(4), 50–58.
- Manyika, J., Chui, M., Brown, B., Bughin, J., Dobbs, R., Roxburgh, C., & Byers, A. H. (2011). Big Data: The Next Frontier for Innovation, Competition, and Productivity. McKinsey Global Institute.
- Nakamoto, S. (2008). Bitcoin: A Peer-to-Peer Electronic Cash System.
- Rogers, E. M. (2003). Diffusion of Innovations (5th ed.). Free Press.
- Tapscott, D., & Tapscott, A. (2016). Blockchain Revolution: How the Technology Behind Bitcoin Is Changing Money, Business, and the World. Portfolio.
- Westerman, G., Bonnet, D., & McAfee, A. (2011). Leading Digital: Turning Technology into Business Transformation. Harvard Business Review Press.
- Studi Kasus Implementasi Digital Twin di Industri Pertambangan. (2021). Laporan Riset Teknologi. Jakarta: Lembaga Riset Industri.
- Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia. (2020). Laporan Transformasi Digital Indonesia. Jakarta: Kominfo RI.
- Laporan Pengembangan Teknologi Digital di Sektor Pertambangan. (2020). Kementerian Perindustrian Republik Indonesia.
- Chaffey, D., & Ellis-Chadwick, F. (2019). Digital Marketing: Strategy, Implementation and Practice. Pearson.
- United Nations E-Government Survey. (2020). Digital Government in the Decade of Action. New York: United Nations.
- Studi Kasus Transformasi Digital di Sektor Ekonomi Kreatif. (2021). Laporan Riset Teknologi Pendidikan. Bandung: Lembaga Riset Pendidikan.
- Florida, R. (2002). The Rise of the Creative Class: And How It’s Transforming Work, Leisure, Community and Everyday Life. Basic Books.
Lampiran
Lampiran A: Data Statistik dan Indikator Transformasi Digital di Sektor Perikanan
Dokumentasi data mengenai peningkatan efisiensi operasional, produksi, dan akses pasar yang diperoleh dari laporan pemerintah, survei industri, dan studi independen.
Lampiran B: Transkrip Wawancara
Transkrip wawancara dengan nelayan, pengelola budidaya, dan praktisi teknologi digital yang mengungkapkan pengalaman, manfaat, dan tantangan penerapan transformasi digital di sektor perikanan.
Lampiran C: Dokumentasi Observasi Lapangan
Foto, diagram, dan laporan hasil observasi di lokasi penangkapan dan budidaya ikan yang telah mengadopsi sistem digital, beserta evaluasi kinerja dan umpan balik dari pengguna.
Penutup
Transformasi digital di sektor perikanan merupakan langkah strategis untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan keberlanjutan sumber daya perikanan di Indonesia. Dengan memanfaatkan teknologi seperti IoT, big data, dan AI, transformasi digital membuka peluang untuk meningkatkan pengelolaan stok, optimasi proses produksi, dan akses pasar yang lebih luas melalui platform e-commerce. Meskipun sektor perikanan menghadapi tantangan seperti keterbatasan infrastruktur, investasi modal yang besar, dan rendahnya literasi digital, strategi optimalisasi yang melibatkan peningkatan investasi, pengembangan program pelatihan, penguatan regulasi, dan kolaborasi lintas sektor diyakini dapat mengatasi hambatan tersebut.
Melalui makalah ini, diharapkan para pemangku kepentingan—pemerintah, pelaku industri perikanan, dan lembaga riset—dapat memperoleh panduan strategis untuk mengimplementasikan transformasi digital secara optimal. Langkah-langkah strategis yang tepat akan mendukung pertumbuhan ekonomi digital yang inklusif dan berkelanjutan, meningkatkan daya saing produk perikanan, dan menjamin pengelolaan sumber daya alam yang lebih efisien dan ramah lingkungan di era globalisasi.