Makalah Alat Optik
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penulisan Makalah
Kemajuan teknologi telah membawa dampak yang positif bagi kehidupan manusia, berbagai peralatan elektronik diciptakan untuk dapat menggantikan berbagai fungsi organ atau menyelidiki fungsi dan penyimpangan pada organ tubuh manusia. Salah satunya adalah kamera. Kemajuan teknologi telah merevolusi berbagai alat elektronik dari ukuran besar menjadi ukuran yang sangat kecil.
Teknologi ini dikenal dengan teknologi nano (teknologi nano adalah teknologi yang bergerak atau dibuat dalam scala nanometer). Selain praktis dan ekonomis, ukuran yang sangat kecil, sangat multi guna. Salah satu hasil teknologi nano adalah pembuatan kamera. Karena kecilnya maka kamera ini dapat masuk ke dalam pembuluh darah. Tahukah kamu bahwa salah satu organ tubuh kita adalah alat optik berupa kamera yang tercanggih dan terpraktis di jagat raya? Bagaimanakah kamera yang ada di dalam tubuh kita itu dikatakan praktis? Untuk mengetahui lebih banyak tentang fungsi organ ini, maka ikutilah seluruh kegiatan berikut dengan sungguh-sungguh.
Alat optik adalah alat-alat yang salah satu atau lebih komponennya menggunakan benda optik, seperti: cermin, lensa, serat optik atau prisma. Prinsip kerja dari alat optik adalah dengan memanfaatkan prinsip pemantulan cahaya dan pembiasan cahaya. Pemantulan cahaya adalah peristiwa pengembalian arah rambat cahaya pada reflektor. Pembiasan cahaya adalah peristiwa pembelokan arah rambat cahaya karena cahaya melalui bidang batas antara dua zat bening yang berbeda kerapatannya.
1.2 Rumusan Masalah
a. Bagaimana cara kerja mata?
b. Bagaimanakah pembentukan bayangan pada kamera?
c. Bagaimanakah fungsi lup?
d. Bagaimana cara kerja teropong?
e. Bagaimana prinsip kerja mikroskop?
f. Bagaimana cara proyektor memproyeksikan gambar pada sebidang layar?
1.3 Tujuan Penulisan Makalah
a. Mahasiswa mampu menjelaskan cara kerja mata.
b. Mahasiswa mampu memahami pembentukan bayangan pada kamera.
c. Mahasiswa mampu menjelaskan fungsi lup.
d. Mahasiswa mampu memahami cara kerja teropong.
e. Mahasiswa mampu menjelaskan prinsip kerja mikroskop.
f. Mahasiswa mampu memahami cara proyektor memproyeksikan gambar pada sebidang layar.
1.4 Manfaat Penulisan Makalah
Makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak, yaitu:
a. Manfaat bagi Penulis
Dalam proses penulisan makalah ini penulis mendapatkan manfaat dari membaca buku-buku yang menjadi sumber untuk pembahasan, sehingga menambah wawasan dan pengetahuan mengenai materi yang bersangkutan.
b. Manfaat bagi Pembaca
Setelah membaca makalah ini, pembaca dapat mengembangkan wawasan dan pengetahuannya mengenai alat-alat optik.
1.5 Metode Pengambilan Data
Adapun cara/ metode pengambilan data dalam penulisan makalah ini antara lain:
• Studi Pustaka, yaitu pengumpulan data dengan cara membaca buku-buku yang berhubungan dengan pembahasan dalam makalah ini.
• Download, yaitu pengumpulan data dengan cara mendownload materi yang berhubungan dengan pembahasan makalah ini melalui media internet.
1.6 Sistematika Penulisan Makalah
Makalah ini disusun dengan sistematika yang terdiri dari Bab I Pendahuluan, Bab II Pembahasan, dan Bab III Penutup.
Bab I Pendahuluan, terdiri dari Latar Belakang Penulisan Makalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penulisan Makalah, Manfaat Penulisan Makalah, Metode Pengambilan Data, dan Sistematika Penulisan.
Bab II Pembahasan, terdiri dari alat optik mata, kamera, lup, teropong, mikroskop dan proyektor.
Bab III Penutup, terdiri dari Kesimpulan dan Saran.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 MATA
Fungsi Mata sebagai Alat Optik. Mata merupakan salah satu contoh alat optik, karena dalam pemakaiannya mata membutuhkan berbagai benda-benda optik seperti lensa.
2.1.1 BAGIAN MATA
Berikut ini adalah bagian-bagian mata dan fungsinya:
1. Kornea adalah bagian mata yang melindungi permukaan mata dari kontak dengan udara luar.
2. Iris adalah selaput tipis yang berfungsi untuk mengatur kebutuhan cahaya dalam pembentukan bayangan.
3. Lensa adalah bagian mata yang berfungsi untuk memfokuskan bayangan pada retina.
4. Retina berfungsi sebagai layar dalam menangkap bayangan benda, di tempat ini terdapat simpul-simpul syaraf optik.
5. Otot siliar berfungsi untuk mengatur daya akomodasi mata.
2.1.2 CARA KERJA MATA
Secara sederhana sebagai alat optik mata membentuk bayangan nyata, terbalik, dan diperkecil pada retina. Pemfokusan dilakukan dengan mengubah jarak fokus lensanya. Benda akan nampak jelas jika bayangan tepat jatuh pada permukaan retina. Hal ini akan terjadi jika lensa mata dengan kemampuan akomodasinya dapat selalu menempatkan bayangan pada retina. Karena berbagai hal, kadang-kadang bayangan tidak terbentuk tepat di retina. Hal ini terjadi jika mata mengalami cacat atau objek berada diluar jangkauan penglihatan.
2.1.3 PEMBENTUKAN BAYANGAN PADA MATA
Lensa positif, membiaskan cahaya dan membentuk bayangan pada retina.
Iris mengatur jumlah cahaya yang masuk ke dalam mata dengan mengubah ukuran pupilnya. Retina merupakan media yang menangkap bayangan nyata yang dibentuk oleh lensa. Agar bayangan selalu jatuh pada retina karena letak benda yang berubah, maka dapat diatur dengan mengubah jarak fokus lensa matanya.
2.1.4 JANGKAUAN PENGLIHATAN MATA
Kemampuan penglihatan manusia terbatas pada jangkauan tertentu atau disebut jangkauan penglihatan yaitu daerah di depan mata yang dibatasi oleh dua buah titik. Titik terjauh (punctum remotum disingkat PR) dan titik terdekat (punctum proximum disingkat PP).
PR adalah titik terjauh didepan mata, dimana benda masih nampak dengan jelas. PP adalah titik terdekat didepan mata, dimana benda masih nampak dengan jelas.
Objek akan nampak jelas jika objek berada pada jangkauan penglihatan, dan objek tidak akan nampak dengan jelas jika objek ada diluar jangkauan penglihatan (terlalu dekat dengan mata atau terlalu jauh dari mata).
Cacat mata terjadi karena jangkauan penglihatan berubah. Hal ini diakibatkan oleh kemampuan daya akomodasi mata yang berubah. Daya akomodasi adalah kemampuan lensa mata untuk mengubah jarak fokusnya agar bayangan jatuh di retina mata. Berikut ini akan diuraikan berbagai jenis cacat mata yang di dasarkan pada kemampuan daya akomodasinya.
2.1.5 Cacat Mata
Setidaknya ada tiga jenis cacat mata yang diakibatkan oleh kemampuan daya akomodasinya yaitu: miopia, hipermetropia dan presbiopia. Berikut ini adalah gambar masing-masing cacat mata dan jangkauan penglihatannya.
1. Mata normal (Emetropia) : memiliki titik jauh (PR) pada jarak jauh tak berhingga dan titik dekat (PP) = 25 cm, mata ini jangkauan penglihatannya paling lebar.
2. Rabun jauh (Miopia) : memiliki titik jauh (PR) terbatas/kurang dari tak berhingga dan titik dekat (PP) = 25 cm.
3. Rabun dekat (Hipermetropia) : memiliki titik jauh (PR) tak berhingga, tetapi titik dekat (PP) > 25 cm.
4. Rabun jauh dan dekat (Presbiopia) : memiliki titik jauh (PR) kurang dari tak berhingga dan titik dekat (PP) > 25 cm, cacat mata ini merupakan gabungan dari hipermetropi dan miopi, sering disebut sebagai cacat mata tua.
1) Cacat Mata Miopi
Cacat mata miopi terjadi jika pada penglihatan tak berakomodasi bayangan jatuh di depan retina, hal ini terjadi karena lensa mata tidak dapat menjadi sangat pipih (terlalu cembung). Agar dapat melihat jelas benda yang jauh maka perlu dibantu dengan lensa divergen (lensa cekung). Lensa divergen adalah lensa yang dapat menyebarkan berkas cahaya.
Makalah Alat Optik